Monday, June 13, 2011

Ammonia Free colors? Think about it! ( in Bahasa Indonesia)

Saat ini, banyak yang sedang membicarakan tentang pewarna rambut yang “amonia free” . Jadi apakah arti sebenarnya dari : untuk penggunaan pewarna rambut “amonia free” tetap harus dicampur dengan Hydrogen peroxide . Apakah ini tidak terdengar aneh ?
Saat ini, banyak yang sedang membicarakan tentang pewarna rambut yang “amonia free” . Jadi apakah arti sebenarnya dari : untuk penggunaan pewarna rambut “amonia free” tetap harus dicampur dengan Hydrogen peroxide . Apakah ini tidak terdengar aneh ? Seperti yang kita ketahui , terdapat banyak industry pewarna rambut kami yang “ammonia free” dengan “acidic in pH” yang tidak perlu dicampur dengan hydrogen peroxide atau activator. Sesungguhnya pewarna rambut jenis “amonia free” ini bagus jika dapat digunakan secara langsung dari kemasan . Tanpa ammonia, pewarna rambut tidak dapat mengangkat atau merubah warna asli rambut manusia .Pewarna rambut jenis ini digunakan untuk depositing warna pigmen rambut dan sifatnya tidak bertahan lama pada rambut. Warna pigmen rambut akan berkurang setiap kali kita mencuci rambut .
Mari kita kembali ke topik awal yaitu tentang pewarna rambut “amonia free”. Pewarna rambut “amonia free” yang membutuhkan hydrogen peroxide untuk oxidize adalah mengandung ethanolamine atau dapat disebut juga dengan 2-aminoethanol atau monoethanolamine ( atau disingkat dengan ETA or MEA ) . Ethanolamine juga biasa disebut dengan monoethanolamine or MEA. [ Ethanolamine atau Monoetaholamine tidak berwarna dan berbentuk cairan seperti air , hygroscopic liquid dengan bau ammonia yang sangat lembut . Sebuah Zat kimia yang digunakan untuk pembuatan kosmetik, surface – active agent, emulsifier, pharmaceuticals, dan plasticizing agents ; a gas –scrubbing agent untuk penyerapan dan menghilangkan H2S dan CO2 dari refinery dan natural gas streams ; carbon dioxide dan pembuatan ammonia ]

MEA hampir tidak berbau dan tidak mengeluarkan bau yang menusuk hidung seperti ammonia. Pada saat kita menuangkan pewarna rambut yang mengandung ammonia ke dalam mangkuk dan dicampur dengan hydrogen peroxide , emulsion mulai oxidize dan ammonia mulai menguap sehingga mengeluarkan bau yang sangat tajam dan menyengat . MEA tidak memberikan efek bau yang menyengat pada saat dicampur dengan hydrogen peroxide dan inilah yang membuat customer dan para hairdresser berpikir bahwa pewarna rambut yang mengandung ammonia lebih agresif daripada pewarna rambut yang mengandung MEA. Pada pewarna rambut yang biasa digunakan mengandung 1-4% ammonia dan pewarna rambut dengan jenis “ammonia free” mengandung hampir 12% MEA. MEA adalah zat yang lebih agresif pada rambut daripada ammonia dan biasanya pewarna rambut yang mengandung MEA mempunyai efek kusam pada saat warna rambut mulai luntur.
Pada kenyataannya , beberapa produk jenis pewarna rambut yang menggunakan zat ammonium hydroxide dan mereka berusaha untuk membohongi para hairdresser dan para pengguna dengan mengatakan bahwa pewarna rambut tersebut “ammonia free”. Jadi permasalahnnya adalah either kita menggunakan pewarna rambut ammonia free yang tidak memerlukan developing agent atau lebih baik kita tetap menggunakan pewarna rambut yang biasa yang mengandung ammonia rendah. Dan pada kenyataannya masih ada beberapa jenis pewarna rambut yang menggunakan ammonia serendah 1-3% pada produk mereka.
Apa yang saya coba untuk jelaskan adalah : sebagai professional hairdresser itu merupakan tugas kita untuk mendidik diri kita dan memberikan saran dengan jujur dan tulus kepada client kita terhadap product yang dibutuhkan untuk rambutnya. Jangan diperdaya oleh perusahaan besar yang mencoba untuk membutakan keprofesionalan kita dengan trik marketing yang digunakan oleh mereka .Kita adalah profesional dan kita tidak dapat berpura-pura tidak tahu . Berhenti mendukung perusahaan-perusahaan yang membodohi kita para hairdresser.

Check out this link for more on "ammonia free" colors.. https://lorealinoa.wordpress.com